Operasi payudara setelah melahirkan kini tengah menjadi populer dan jumlahnya meningkat lebih dari 71 persen sejak tahun 1997 lalu. Hal ini karena adanya tren terutama antara para ibu di era saat ini yang sangat mementingkan penampilan.
Prosedur bedah payudara yang paling sering diminta adalah pembesaran payudara atau dikenal juga dengan nama augmentation mammaplasty, karena operasi ini diperkirakan bisa meningkatkan kepuasan yang tinggi secara keseluruhan.
"Hormon-hormon yang berhubungan dengan kehamilan dan menyusui menyebabkan payudara kehilangan volume dan terlihat melorot. Karenanya pembesaran payudara setelah melahirkan paling sering diminta untuk memulihkan bentuk dan proporsi," ujar Dr Stuart Geldenhuys, ahli bedah kosmetik dari Cape Town, seperti dikutip dari Health24, Senin (18/6/2012).
Dr Geldenhuys menuturkan kondisi ini akan membuat perempuan merasa lebih baik, kepercayaan diri serta sensualitas meningkat. Saat ini perempuan lebih sadar tentang penampilannya agar terlihat tetap baik dan menarik meski sudah memiliki anak, serta adanya kemajuan medis dan teknologi yang bisa mengoptimalkan penampilan.
"Yang ideal untuk melakukan prosedur ini memang setelah perempuan memiliki anak, dan jika dilakukan dengan benar maka tidak ada dampak yang berarti. Tapi jika memang ingin dilakukan sebelum punya anak juga tidak masalah," ungkapnya.
Dalam banyak kasus, kemampuan seorang perempuan untuk menyusui atau tidak lebih mungkin didasarkan pada jaringan payudara yang melekat dibandingkan dengan akibat prosedur pembesaran payudara itu sendiri.
Untuk itu prosedur ini tidak mempengaruhi proses menyusui asalkan dilakukan oleh dokter yang sudah profesional dibidangnya. Namun memang disarankan prosedur ini dilakukan setelah ibu selesai memberikan ASI eksklusif pada bayinya selama 6 bulan.
Posting Komentar
Masih bingung ? Tinggalkan komentar kamu ~