Ilmuwan Bikin 'Senapan Ajaib' untuk Sembuhkan Kanker

Senin, 18 Juni 2012 | komentar


img

Jakarta, Lagi-lagi muncul teknologi baru untuk mengatasi penyakit kanker. Setelah sebelumnya para ilmuwan berhasil membuat metode baru dan sederhana untuk mendeteksi kanker dengan menggunakan nafas, kini muncul sebuah pendekatan baru untuk desain obat kanker. 

Obat baru ini diharapkan membantu mengidentifikasi obat masa depan untuk melawan kanker dan penyakit lainnya yang bisa lebih efektif dan memiliki efek samping yang lebih sedikit.

Selama ini para ilmuwan hanya berusaha mencari 'peluru ajaib' yaitu senyawa kimia yang secara khusus menyerang satu gen atau protein yang terlibat dalam sebuah proses pembentukan penyakit.

Namun teknologi ini menggunakan pendekatan yang disebut 'senapan ajaib' dengan memilah-milah berbagai senyawa kimia yang ada di bumi untuk menemukan molekul khusus yang bisa mengganggu proses pembentukan penyakit secara menyeluruh.

Pendekatan 'senapan ajaib' sendiri telah menghasilkan dua obat potensial untuk kanker yang disebut AD80 dan AD81. Kedua obat ini telah diujikan pada lalat buah dan terbukti lebih efektif mengobati kanker, bahkan kandungan racunnya lebih sedikit daripada obat vandetanib yang baru disetujui oleh FDA pada 2011 untuk pengobatan kanker tiroid.

"Selama ini kita selalu mencari 'peluru ajaib'," ujar Kevan Shokat, PhD, seorang penyidik dari Howard Hughes Medical Institute ??dan ketua Department of Cellular and Molecular Pharmacology di UCSF seperti dilansir dari newkerala, Senin (18/6/2012).

"'Senapan ajaib' yang kami kerjakan ini tak hanya menghambat satu target akan tetapi sekelompok target dan mampu memberi kemampuan jauh lebih baik untuk menghentikan kanker tanpa menyebabkan efek samping," tambahnya.

Pada dasarnya, desain obat selalu berkaitan dengan gangguan pada proses pembentukan penyakit. Pada penyakit apapun, ada banyak interaksi molekul dan proses lainnya yang terjadi di dalam jaringan tertentu, namun kebanyakan obat hanya mengandung bahan kimia yang mengganggu protein dan gen yang terlibat dalam proses-proses tersebut.

Semakin baik suatu obat mengganggu bagian penting dari proses pembentukan penyakit maka obat itu dianggap semakin efektif. Namun di sisi lain, toksisitas obat mengacu pada bagaimana obat ini juga bisa mengganggu bagian lain dari sistem tubuh seseorang.

Dalam hal ini, semua jenis obat-obatan memiliki tingkat toksisitas tertentu karena adanya berbagai interaksi antara obat dengan molekul lain dalam tubuh yang sebenarnya tidak diinginkan.

Oleh karena itu, para ilmuwan menggunakan sesuatu yang disebut indeks terapeutik (rasio dosis efektif toksik atau racun) sebagai cara untuk menentukan seberapa parah efek samping yang diberikan oleh obat.

Banyak obat yang paling aman di pasaran memiliki indeks terapeutik sebesar 20 atau lebih tinggi. Hal ini berarti bahwa Anda harus mengonsumsi 20 kali dosis yang ditentukan tersebut untuk menderita efek samping yang parah.

Namun di sisi lain, banyak obat kanker yang memiliki indeks terapeutik sebesar 1 saja. Dengan kata lain, jumlah obat yang perlu Anda ambil untuk mengobati kanker adalah jumlah yang tepat sekaligus menyebabkan efek samping berat.

Menurut Shokat, masalahnya bermuara pada fakta bahwa target obat kanker sangat mirip dengan protein manusia normal yang merasakan efek samping obat di luar tumor sehingga menderita efek samping obat adalah realitas yang harus dihadapi banyak penderita kanker. Oleh karena itu mencari cara untuk meminimalkan toksisitas ini adalah masalah utama yang ingin dipecahkan berbagai pihak.

Dalam artikel yang dipublikasikan di jurnal Nature ini, Shokat dan rekan-rekannya pun mengaku percaya pendekatan 'senapan ajaib' adalah salah satu cara untuk mengatasi hal ini.

Dengan menggunakan lalat buah sebagai sarana percobaan, peneliti pun akhirnya menemukan cara untuk menyaring dan mendapatkan senyawa terbaik yang bisa mengganggu seluruh jaringan gen dan protein yang berinteraksi.

Daripada sekedar menilai sebuah senyawa dari seberapa baik kemampuannya untuk menghambat target tertentu, senyawa tersebut harusnya tak hanya mampu menghambat target tertentu tetapi juga mengganggu bagian lain dari jaringan sekaligus tidak berinteraksi dengan gen dan protein lainnya yang akan menyebabkan efek samping toksik.
Share this article :

Posting Komentar

Masih bingung ? Tinggalkan komentar kamu ~

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HackStoob | Hack Crack Trick Software - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger