San Francisco - Kuba memang selalu bertentangan dengan Amerika Serikat. Kini negara Fidel Castro tersebut menuduh Google berpihak ke AS.
Kuba menuduh Google telah melakukan sensor yang berlebihan. Tuduhan ini lemparkan setelah raksasa internet AS tersebut memblokir akses trafik web fitur Analytic Tool di Kuba, terkait sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh AS.
Layanan Google Analytics, sebuah toolgratis yang memungkinkan para pemilikwebsite untuk melihat trafik situs mereka, berhenti berfungsi di Kuba. Hal ini terjadi setelah ada update software yang kebijakan bertentangan dengan ketentuan pemerintah AS.
"Sebagai perusahaan AS, sudah tentu kami tunduk dengan peraturan negara kami, yang membatasi layanan di negara-negara tertentu," ujar juru bicara Google seperti dikutip dari Physorg.
"Untuk mematuhi hukum ini, term of service kami selalu melarang melarang penggunaan Google Analytics di negara-negara yang terkena sanksi," tambah pihak Google
Posting Komentar
Masih bingung ? Tinggalkan komentar kamu ~